A.
Definisi Kesehatan Mental
Jasmani di katakan sehat apabila energi yang ada
mencukupi daya tahan yang ada mencukupi memiliki kekuatan untuk menjalankan
aktivitas,dan kondisi badan terasa nyaman dan sehat.
Dr.Kartini Kartono mengatakan bahwa orang yang
memiliki mental sehat memilki sifat-sifat khas, antara lain mempunyai kemampuan
untuk bertindak secara episien memiliki tujuan-tujuan hidup yang jelas memiliki konsep diri yang sehat memiliki
koordinasi antara segenap potensi dengan usaha-usahanya, memiliki regulasi diri
dan memiliki batin yang selalu tenang.
Jadi, orang yang sehat mentalnya dapat melakukan
adaptasi (penyesuaian diri) dengan lingkungannya, dengan mudah dapat
menempatkan diri pada perubahan sosial, selalu aktif berpartisipasi dan dapat
merasakan kepuasan atas terpenuhi kebutuhannya.
Apabila di
tinjau dari, kata “mental” berasal
dari kata latin yaitu mens ”atau” mentis” artinya roh, sukma, jiwa, atau nyawa.
Di dalam bahasa yunani, kesehatan terkandung dalam kata hygiene, yang berarti
ilmu kesehatan. Maka kesehatan mental merupakan bagian dari hygiene mental
(ilmu jiwa).
Berikut ini merupakan beberapa
defenisi dari kesehatan mental:
1. Kesehatan
mental adalah terhindarnya seseorang dari gejola jiwa (neurose) dan gejola
penyakit jiwa (psychose).
2. Kesehatan
Mental adalah adanya kemmpuan yang memiliki oleh seseorang untuk menyesuaikan
diri dengan dirinya sendiri orang lain, masyarakat atau lingkungannya.
3. Kesehatan
mental adalah pengetahuan dan perbuatan seseorang untuk mengembangkan potensi
bakat dan pembawaan yang ada semaksimal mungkin sehingga menyebabkan
kebahagiaan diri sendiri dan orang lain serta terhindar dari gangguan dan
penyakit jiwa.
4. Kesehatan
mental adalah terwujudnya keharmonisan dalam fungsi jiwa serta terciptanya
kemempuan untuk menghadapi permasalahan sehari-hari sehingga merasakan kebahagiaan
dan kepuasan hatinya.
B.
Masalah Kesehatan Mental
Kesehatan mental/jiwa selalu mempersoalkan mental/jiwa
yang dimiliki seseorang apakah bermasalah ataukan memilki kehidupan rohani yang
sehat. Dan juga menegakkan pada keutuhan peribadi psiko-fisik manusia yang
menyeluruh.
Kesehatan
mental sebagai ilmu membicarakan bangaimana cara seseorang memecahkan masalah
batinya sehingga ia mampu memahami berbanagi kesulitan hidup dan melakukan
berbagai upaya agar jiwanya menjadi bersih.
Dengan memahami ilmu kesehatan mental adalah arti
mengerti, mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya, maka seseorang tidak akan
megalami bermacam-macam ketegangan kekuatan dan komplik barin. Selain itu, ia
melakukan upaya agar jiwanya menjadi seimbang dan kepribadiannya pun
terinteraksi dengan baik. Ia juga akan mampu memecahkan segala kesulitan jiwa.
Permasalahan lain yang erat hubungannya dengan ilmu
kesehatan mental, anatara lain adanya usaha untuk menghindari unsur tekanan
batin, komplik pribadi dan menciptakan integrasi batin yang baik untuk melawan
ketegangan dan komplik jiwa.
Orang yang sehat
mentalnya mempunyai pribadi normal. Mereka akan bertindak dan berprilaku
baik agar dapat di terima oleh masyarakat. Selain itu dalam karakter dirinya
terdapat kesesuaian dengan norma dan pola hidup masyarakat.
C.
Kesehatan Mental
dan Ketenangan Hidup
Tidak seorangpun yang tidak ingin menikmati ketenangan
dan kebahagiaan dalam hidup. Dan semua orang akan berusaha mencarinya, meskipun
tidak semuanya dapat mencapai yang diingininya itu. Sehingga banyak orang yang
mengalami kegelisahannya, kecemasan, dan ketidakpuasan.
Pada umumnya
setiap orang senantiasa memilki mental yang sehat namun karena suatu
sebab ada sebagian orang yang memiliki
mental tidak sehat. Orang yang tidak sehat mentalnya memiliki
tekanan-tekanan batin. Dengan suasana batin seperti ini kepribadian seseorang menjadi kacau dan
mengganggu ketenangannya. Gejala ini yang menjadi pusat pengganggu ketenangan
hidup.
Ketenangan hidup dapat tercapai bila seseorang dapat
memecahkan keruwetan jiwa pada dirinya yang menimbulkan kesulitan hidap. Hal
ini dapat dilakukan bila ia berusaha untuk membersihkan jiwa agar tidak
terganggu ketenagannya dan tidak terjadi konflik-konflik maupun rasa takut.
Orang yang mentalnya kacau tidak dapat memperoleh
ketenangan hidup. Jiwa merasa sering
terganggu sehingga menimbulkan stress dan komplik jiwa. Hal ini menyebabkan
timbulnya emosi negative sehingga ia tidak mampu mencapai kedewasaan psiskis,
mudah putus asa dan bahkan bunuh diri.
Kekacauan
mental ini di sebabkan kurangnya kesadaran memiliki konflik-konflik emosional,
tidak berani menghadapi tantangan kesulitan hidup akibat hidup di tengah-tengah
masyarakat yang menimbulkan terjadinya disorganisasikan maupun dinegrasi
sosial.
Untuk megetahui apakah seseorang sehat atau terganggu
mentalnya, tidak mudah, karena tidak dapat di ukur, di periksa atau dilihat
dengan alat-alat seperti halnya dalam kesehatan badan biasanya yang menjadi
kesehatan mental adalah tindakan, tingkah laku, atau perasaan karena seseorang
yang terganggu kesehatan mentalnya akan mengalami kegoncagan emosi kelainan
tingkah laku dan tindakannya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap
pasien-pasien yang terganggu kesehatan mentalnya, dapat disimpulkan bahwa
kesehatan mental yang terganggu dapat mempengaruhi keseluruhan hidup seseorang.
Pengaruh itu dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
1)
Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap
Perasaan.
Berikut ini akan di uraikan tiap-tiap persoalan
(perasaan) dengan contoh-contohnya :
a)
Rasa
cemas
Adanya
perasaan tidak menentu, panik, takut tanpa sebab yang menyebabkan timbulnya
perasaan gelisah pada diri seseorang. Misalnya, perasaan seorang ibu yang
gelisah karena anaknya terlambat pulang, berbagai pikiran berkecamuk dalam
dirinya, ia merasa khawatir bila anaknya mendapat kecelakaan, diculik orang,
dan sebagainya, karena itu, sebaliknya berusaha mengatasi kegelisahan itu
dengan mencari cara pemecahannya.
b) Iri hati
Perasaan
iri hati sering terjadi dalam diri seseorang, namun sebenarnya perasaan ini
bukan karena adanya kedengkian dalam dirinya melainkan karena ia sendiri
hatitidak merasakan bahagia dalam hidupnya. Sebagai contoh adalah seorang ibu
yang masih muda, cantik dan kaya, merasa iri kepada suaminya karena
anak-anaknya lebih dekat kepadanya. Ia juga merasa bahwa suaminya tidak
mengindahkan perasaannya. Hal ini menyebabkan terjadinya pertengkaran dan
perselisihan anatara mereka karean kecurigaan isteri kepada suaminya.
c) Rasa sedih
Rasa sedih ini terkadang berpangkal dari hal-hal yang sepele
yang terjadi karena kesehatan mental yang terganggu, bukan karena penyebab kesedihannya
secara langsung.
d)
Rasa rendah diri dan hilangnya
kepercayaan kepada diri.
Rasa rendah
diri menyebabkan seseorang menjadi mudah tersinggung sehingga menyebabkan orang
yang bersangkutan tidak mau bergaul karena merasa dikucilkan. Ia tidak mau mengemukakan
pendapat dan tidak memiliki inisiatif. Lama kelamaan kepercayaan dirinya akan
hilang bahkan ia mulai tidak mempercayai orang lain. Ia menjadi mudah marah
atau sedih hati, menjadi apatis dan pesimis.
e)
Pemarah
Seseorang yang sering marah-marah tanpa sebab biasanya
mengalami gangguan kesehatan mental. Pada dasarnya, marah merupakan ungkapan
kekecewaan, atau ketidak puasan hati.
2)
Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap
Kesehatan
Kecerdasan seseorang merupakan warisan dari orang
tuanya. Hal ini telah terbukti dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh
para ahli. Namun demikian, kecerdasan ini tidak akan berkembang bila tidak di
dukung oleh lingkungan adanya kesempatan yang dapat merangsang kecerdasan
tersebut.
Ada berbagai pengaruh kesehatan mental atas
pikiran, di antaranya pereasaan sering
lupa atau kurangnya konsentreasi dalam berpikir dan sebagainya. Bila hal ini di
biarkan terus menerus maka ia akan menyebabkan gangguan kesehatan mental yang
sangat serius.
Anak yang pemurung, bodoh merupakan akibatnya
terganggunya ketenagan si anak. Ia menjadi mampu mengerahkan daya pikirnya
sehingga ia kehilangan konsentrasi dalam menerima pelajaran. Inilah yang
menyebabkan ia menjadi bodoh, jadi bukan karena ia benar-benar bodoh.
Penyebab lain terganggunya ketenangan anak adalah
perlakuan orang tua yang terlalu megekang kebebasan anak, terlalu banyak campur
tangan dalam urusan anak, suka membandingkan sia anak dengan anggota lain. Yang lain lebih pandai dari pada si anak, dan sebangainya.
Terganggunya ketenangan anak di sebabkan perilaku ibu/bapak
sering bertengkar , mengekang anak , sering di pukul oleh ibu/bapaknya, karena
ia malas belajar auatu karena kenakalannya. Suasana menyebabkan si anak merasa
bigung dan mencoba mencari perhatian orang dengan sesuatu yang di larang.
3)
Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap
Tingkah Laku
Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh suasana
hatinya. Bila seseorang merasa gelisah atau merasa tertekan hatinya, dia akan
berusaha menghilangkannya dengan segala cara. Biasanya ia akan berusaha
mengeluarkan segala uneg-negnya dihatinya, namun cara ini tidak selalu berhasil
mengurangi beban dihatinya. Hal ini karena tidak semua orang dapat
mengungkapkan kegelisahannya kepada orang lain.
Contoh kasus dalam hal ini adalah seorang anak yang di
marahi oaring tuanya. Dalam hatinya ia ingin membrontak perlakuan kedua orang
tuanya, tetapi ia tidak berani, sehingga terjadilah pertentangan batin, antara ingin melawan (membela diri)
dan takut akan hukuman dan kekerasan oaring tua. Hal ini mendorong hatinya
untuk melakukan sesuatu yang tidak disenangi oleh orang tua, atau melampiaskan
kesalahannya kepada teman sepermainannya atau kepada adiknya.
Dalam beberapa kasus, sering kita temukan orang yang
suka mengganggu ketenangan dan hak orang lain, misalnya ingi mencuri, menyakiti
atau memfitnah oaranga lain. Semua perlakuan itu merupakan pelmpiasan dari
ketidakpuasannya, yang timbul karena kesehatan mental yang terganggu.
D.
Sejarah
Perkembangan Kesehatan Mental
Ada
bukti dibatasi oleh untuk menilai keberadaan atau sifat gangguan mental sebelum
catatan tertulis. psikologi evolusi menunjukkan bahwa beberapa disposisi
genetik yang mendasari, mekanisme psikologis dan tuntutan sosial yang hadir,
meskipun beberapa gangguan mungkin telah berkembang dari suatu ketidaksesuaian
antara lingkungan leluhur dan kondisi modern.Beberapa kelainan perilaku
istimewa telah ditemukan pada kera besar non-manusia.
Ada bukti
dari zaman Neolitik dari praktek trepanation (memotong lubang besar ke dalam
tengkorak), mungkin sebagai upaya untuk menyembuhkan penyakit yang mungkin
telah memasukkan gangguan mental.
1. Mesir
dan Mesopotamia
catatan
Limited dalam dokumen Mesir kuno yang dikenal sebagai papirus Ebers muncul
untuk menggambarkan kondisi gangguan konsentrasi dan perhatian, dan gangguan
emosi di hati atau pikiran. Beberapa ini telah ditafsirkan sebagai
menunjukkan apa yang kemudian akan disebut histeria dan
melankolis. perawatan somatik biasanya termasuk menerapkan cairan tubuh
saat membaca mantra magis. Halusinogen mungkin telah digunakan sebagai
bagian dari ritual penyembuhan. candi agama mungkin telah digunakan
sebagai terapi retret, mungkin untuk induksi negara reseptif untuk memudahkan
tidur dan menafsirkan mimpi.
2.
India
Kuno suci
Hindu dikenal sebagai Ramayana dan Mahabharata berisi uraian fiksi negara
depresi dan kecemasan. gangguan mental pada umumnya dianggap mencerminkan
entitas metafisik abstrak, agen supranatural, ilmu sihir atau ilmu
sihir. Sebuah karya yang dikenal sebagai Samhita Charaka dari sekitar
tahun 600 SM, bagian dari Ayurveda Hindu (“pengetahuan tentang kehidupan”),
melihat sakit sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara tiga jenis cairan
tubuh atau kekuatan yang disebut (Dosha).tipe kepribadian yang berbeda juga
dijelaskan, dengan kecenderungan yang berbeda untuk kekhawatiran atau
kesulitan.Disarankan menyebabkan termasuk diet yang tidak pantas, tidak
menghormati terhadap, guru dewa atau lainnya; shock mental karena ketakutan
yang berlebihan atau sukacita; dan aktivitas tubuh yang salah. Perlakuan
termasuk penggunaan bumbu dan salep, daya tarik dan doa, persuasi moral atau
emosional, dan mengejutkan orang.
3.
China
Gangguan
Jiwa dirawat terutama di bawah Pengobatan Tradisional Cina dengan herbal,
akupuntur atau “terapi emosional”. Canon Batin Kaisar Kuning dijelaskan
gejala, mekanisme dan terapi untuk penyakit mental, yang menekankan hubungan
antara organ-organ tubuh dan emosi. Kondisi tersebut diperkirakan terdiri
dari lima tahap atau elemen dan ketidakseimbangan antara Yin dan Yang.
4. Ibrani dan Israel
Bangsa
kuno Israel dibentuk oleh orang-orang dengan asal di Mesopotamia dan
Mesir. Konsep Allah yang tunggal, secara bertahap diartikulasikan dalam
Yudaisme, menyebabkan pandangan bahwa gangguan mental bukan masalah seperti
yang lain, yang disebabkan oleh salah satu dewa, tetapi lebih disebabkan oleh
masalah dalam hubungan antara individu dan Tuhan. Ayat-ayat dari Alkitab
Ibrani / Perjanjian Lama telah ditafsirkan sebagai gangguan menggambarkan
suasana di tokoh-tokoh seperti Ayub, Raja Saul dan dalam Mazmur Daud.
E.
Perbedaan
Psikolog, Psikiater, Dokter
1. Psikolog
Psikolog
adalah seorang sarjana S1 psikolog yang meneruskan ke jenjang S2 profesi
psikologi, sehingga nanti gelar dibelakangnya adalah ….., S.Psi, PSi atau biasanya
mereka tidak mencantumkan gelar S1 tapi langsung dengan .., Psi dibelakang
namanya
Psikolog tidak berhak memberikan
obat karena mereka tidak belajar kedokteran. Psikolog ini mempunyai hak untuk
mendignosis misalnya mendiagnosis apakah anak ini mengalami hiperaktif dan
sejenisnya
Treatment
psikolog lebih kearah orang normal yang tidak membutuhkan bantuan pengobatan.
Psikolog lebih bekerja dengan menggunakan PIKIRAN SADAR, jadi pikiran sadar
yang diedukasi.
2. Psikiater
Psikiater
adalah seorang sarjanan kedokteran (s1) yang melanjutkan ke bidang kedokteran
jiwa (s2) atau sering dapat gelar ” Sp.KJ”
Hanya Psikiater yang boleh
memberikan obat, karena ada latar belakang dokter. Jadi tratment psikiater
lebih kearah treatment dengan menggunakan obat obatan. Psikiater
mendalami hal gangguan mental seperti skizofrenia dan teman temannya.
3. Dokter
Sama-sama mengobati akan tetapi
masih bersifat umum berbedea dengan psikolog dan psikiater.
BAB III
KESIMPULAN
Orang yang sehat mentalnya akan dapat dengan mudah
menyesuaikan diri, dapat berinteraksi dengan baik dengan lingkungannya. Dan Orang
yang kesehatan mentalnya terganggu cenderung memiliki emosi tinggi, mudah
tersinggung, tidak kosentrasi, berjiwa melankolis.
Tidak banyak orang yang dapat mengenali apakah
seseorang terganggu jiwanya atau tidak, sekalipun dari keluarga terdekatnya
sendiri. Karena orang yang terganggu kesehatan mentalnya cenderung tidak
terlihat secara langsung, dan biasanya masih dapat bersikap seperti biasanya.
Penanganannya tidak sama dengan orang yang terlihat
tidak sehat secara fisik, biasanya orang yang mengalami gangguan kesehatan
mental ditangani oleh Psikolog.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Yusak Burhanuddin. Kesehatan Mental, Bandung:
Pustaka Setia, 1998.
Dr. Zakiah
Daradjat. Kesehatan Mental, Jakarta:
Toko Gunung Agung, 1980.
Disusun Oleh :
1. Roby
Septian Hadi 31201200
2. Ahmad
Mujiyaki 3120120032
3. Rahmat
Nasution 3120120007
4. Muhammad
Farchi 31201200
5. Nuraini 3120120022
6. Putri
S H 3120120017
7. Selvi
Irfiana 3120120031
8. Siti
Soleha 3120120012
9. Syarifah
Fauziah 31201200
FAKULTAS AGAMA ISLAM (TARBIYAH)
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
JAKARTA TIMUR